Tarian Indonesia diperkenalkan dalam pertunjukan bertema ‘Mataya’ di Teater Varedades, Ekuador
Tarian Indonesia diperkenalkan dalam pertunjukan bertema ‘Mataya’ di Teater Varedades, Ekuador pada awal Maret lalu.
Pertunjukan yang juga dihadiri Duta Besar RI Quito, Diennaryati Tjokrosuprihatono ini digagas oleh salah satu alumni darmasiswa Edgar Freire, yang menerima beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia selama dua tahun berturut-turut, sejak tahun 2015 di ISI Yogyakarta, dengan mengambil minat studi tari tradisional.
Pertunjukan tari ini bentuk kecintaan Edgar Freire terhadap seni dan budaya Indonesia yang dipelajari selama dua tahun berada di Yogyakarta. Penari KBRI diikutsertakan untuk menari bersama Edgar.
Pertunjukan dimulai pukul 19.30 waktu setempat dengan menampilkan tiga repertoar tari yaitu, Legong Bapang Saba (Bali), Kelana Raja (Yogyakarta) dan Sonteng (Sunda). Tiga repertoar dengan berbeda daerah asal dan ritme ini berhasil membius kurang lebih 50 mata penonton yang hadir di gedung teater Variedades.
Selain menikmati pertunjukan tari Indonesia, para penonton juga disuguhkan dengan pemutaran video pendek mengenai keindahan objek wisata yang ada di Indonesia. Kemudian pada saat transisi dari satu tarian ke tarian yang lain, penonton berkesempatan mendapatkan souvenir khas Indonesia yang disponsori oleh KBRI Quito, dengan syarat dapat menjawab pertanyaan seputar tari yang ditampilkan dan pertanyaan mengenai Indonesia.
Diakhir penampilan repertoar tari, para penonton berkesempatan untuk ikut menari bersama.[wid]
Tag:ISI Yogyakarta